A.
Konsep
Pedon dan Polipedon
Tanah dalam disiplin ilmu tanah adalah sekumpulan tubuh alam terletak di
permukaan bumi, yang kadang diubah atau diusahakan oleh manusia sebagai lahan usaha
tani, merupakan media alam sebagai tempat pertumbuhan tanaman dan biologi
lainnya. Batasan terkecil untuk tanah sukar ditentukan, apabila ditentukan
secara ekstrim, hasil yang akan dicapai menjadi aneh secara ilmiah. Apabila
tanah sudah mempunyai struktur, maka tanah di bagian permukaan struktur dan
tanah di bagian dalam struktur akan berbeda. Apabila tanah tidak berstruktur
akan sangat sulit untuk menentukannya. Konsep pedon memberikan salah satu
pemecahan dan memberikan satuan yang jelas untuk melakukan deskripsi dan
pengambilan contoh tanah.
1. Pedon
Pedon adalah suatu area terkecil dari tanah yang harus kita deskripsi dan
lakukan pengambilan contoh tanahnya sebagai pewakil dari satuan tanah yang ada,
yang keadaan susunan Horizon dan perbedaan sifat-sifatnya akan tercermin dari
contoh tanahnya. Pedon dapat disamakan seperti suatu sel dari kristal, berbentuk
tiga dimensi. Batas ke bawah agak sukar digambarkan antara tanah dan bukan
tanah. Dimensi lateralnya harus cukup lebar untuk menggambarkan keadaan
Horizon-Horizonnya dan perbedaanperbedaannya, apabila ada. Perbedaan-perbedaan ini
bisa dalam hal ketebalannya atau susunannya, mungkin juga terjadi secara
terputus-putus. Suatu pedon meliputi area berkisar antara 1 sampai 10 m5 tergantung
dari variabilitas tanahnya.
2.
Polipedon
Suatu tanah yang diklasifikasikan mempunyai tanah di sebelahnya (pedon)
yang tergabung membentuk suatu poligon besar yang mempunyai batasan seperti suatu
pulau, yaitu dengan kumpulan pedon lain yang sifat-sifatnya berbeda. Kumpulan
pedon yang sama dan membentuk suatu pulau ini disebut sebagai polipedon.
Polipedon dibatasi oleh polipedon lain, dengan batas sifat-sifat polipedon
yang cukup nyata. Perbedaan-perbedaan ini bisa menyangkut keadaan dari
Horizon-Horizon apabila ada. Apabila Horizonnya tidak ada, perbedaannya adalah
terletak pada keadaan tanahnya. Keadaan Horizon atau tanah adalah menyangkut
komposisinya, termasuk mineralogi, struktur, konsistensi, tekstur dari Horizon,
dan juga rejim kelembapannya. Apabila warna sebagai penentu, maka warna juga
perlu disebutkan. Keadaan dari Horizon-Horizon yang dimaksud adalah keadaan
batas Horizon, ketebalannya, dan perbedaan antara Horizon-Horizon atau
subHorizon.
Oleh karena itu batasan dari polipedon ini secara konsepsional awal, sama
dengan batasan dari seri tanah, yaitu yang merupakan kategori terendah dari sistem
klasifikasi taksonomi tanah. Dengan demikian, maka setiap polipedon dapat
diklasifikasikan ke dalam seri tanah, hanya saja bahwa seri tanah mempunyai selang
sifat yang lebih lebar daripada polipedon. Polipedon mempunyai luasan minimum
>1 m5 dan
maksimumnya tidak terbatas.
B.
Komposisi
Tanah
Tanah tersusun atas 4
bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara.
Untuk lebih jelasnya kita jelaskan satu
persatu secara singkat.
1.
Bahan Mineral
Ukuran Bahan Mineral Tanah
o
Pasir, dengan ukuran 2mm – 50 mikron
o
Debu, dengan ukuran 50 mikron – 2
mikron
o
Lempung, dengan ukuran < 2 mikron
Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm terdiri dari kerikil, kerakal atau
batu.
Jenis Bahan Mineral
o
Mineral primer, yaitu: mineral
yang berasal langsung dari batuan yang dilapukkan. Mineral primer umumnya
terdapat dalam fraksi pasir dan debu.
Jenis
Mineral Primer dan Unsur Hara
No.
|
Mineral
|
Unsur hara
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Kwarsa
Kalsit
Dolomit
Feldspar :
- ortoklas
- plagioklas
Mica :
- muskovit
- biotit
Amfibole (hornblende)
Pyroksin (Hyperstin Augit)
Olivin
Leusit
Apatit
|
Si 02
Ca
Ca, Mg
K
Na, Mg, Fe
K
K, Mg, Fe
Ca, Mg, Fe, Na
Ca, Mg, Fe
Mg, Fe
K
P
|
o
Mineral
sekunder, yaitu : Mineral baru yang terbentuk selama proses
pembentukan tanah berlangsung, umumnya dalam fraksi liat.
2. Bahan
Organik
Umumnya ditemukan dipermukaan tanah.
Pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah. Sebagai granulator, yaitu
memperbaiki struktur tanah. Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan
lain-lainnya. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air. Menambah kemampuan
tanah untuk menahan unsur-unsur hara (kapasisas tukar kation tanah menjadi
tinggi).Sumber energi bagi mikroorganisme.
Jenis Bahan Organik
o
Organik kasar
o
Organik halus atau humus
3. Air
Beberapa penyebab air dapat berada di dalam tanah
o
diserap oleh masa tanah,
o
tertahan oleh lapisan kedap air,
o
karena keadaan drainase yang kurang
baik
Fungsi air bagi pertumbuhan tanaman
o
Sebagai unsur hara tanaman
o
Sebagai pelarut unsur hara
o
Sebagai bagian dari sel-sel tanaman
Persediaan air dalam tanah sangat bergantung pada
o
air irigasi
o
Banyaknya curah hujan
o
Kemampuan tanah menahan air
o
Besarnya evapotranspirasi
o
Tingginya muka air tanah
Air dalam tanah dapat dibedakan menjadi :
1. Air
higroskopis, yaitu air yang diserap oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga
tidak dapat digunakan tanaman (terjadi adhesi antara tanah dengan air)
2. Air Kapiler,
air dalam tanah di mana daya kohesi (tarik menarik antara butir-burtir air) dan
daya adhesi (antara air dengan tanah) lebih kuat dari gravitasi.
Istilah menentukan jumlah air tersedia bagi tanaman
•
Kapasitas Lapang, adalah kondisi
tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat
ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi
•
Titik layu permanen, adalah kandungan
air tanah di mana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari
tanah, sehingga tanaman menjadi layu
•
Air tersedia, adalah selisih antara
kadar air pada kondisi kapasitas lapang dikurangi kadar air pada titik layu
permananen.
4.
Udara
Air dan
udara bersama-sama mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori di dalam tanah
kurang lebih 50 persen dari volume tanah, sedangkan jumlah air dan udara di
dalam tanah berubah-ubah. Tanah yang tergenang air, maka semua pori-pori
tanahnya terisi oleh air, sedangkan pada tanah lembab atau kering ditemukan air
terutama pada pori-pori mikro, sedangkan udara mengisi pori-pori tanah yang
tidak terisi air.
C.
Profil
Tanah
Tanah
adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit bumi. Sedangkan profil tanah didefinisikan sebagai
irisan vertikal tanah dari lapisan atas hingga ke bahan induk tanah. Profil dari tanah mineral yang
telah berkembang lanjut biasanya memiliki horizon-horizon sebagai
berikut ; O-A-E-B-C-R.
Gambar horizon-horizon profil tanah
J Horizon O
Horizon
O merupakan horizon yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman ( Oi
) dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah ( Oa ).
J Horizon A
Horizon
A adalah horizon mineral berbahan organik tanah ( BOT ) tinggi sehingga
berwarna agak gelap.
J Horizon E
Horizon
E adalah bahan horizon mineral yang telah tereloviasi ( tercuci ) sehingga
kadar BOT, liat siikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa (
seskuoksida ) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
J Horizon B
Horizon
B adalah horizon eluviasi yaitu horizon akumulasi bahan eluvial dari horizon di
atasnya.
J Horizon C
Horizon
C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau
belum terjadi perubahan secara kimiawi.
J Horizon R
Horizon
R adalah bahan induk tanah.
Dan
tiap horizon pun dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat
morfologis lainnya. Sebelumnya kita
harus mengetahui apa itu lapisan tanah.
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam,
yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi, dan biologi,
termasuk proses pembentukannya.
Horizon
adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan
berbeda dengan lapisan yang berdekatan.
Biasanya setiap horizon dilambangkan dengan huruf-huruf dan setiap
horizon mempunyai cirri-ciri dan kekhasannya yang membedakan dengan horizon
lain.