Kamis, 26 Januari 2012

Sistematika Proposal PTK

SISTEMATIKA PROPOSAL PTK


1.    JUDUL

Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok peneliti formal.

2.    LATAR  BELAKANG MASALAH

Dalam latar belakang permasalahn ini hendaknya diuraikan urgensi penangan permasalahanyang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukkan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kejadian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian-penelitian terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.

3.    PERMASALAHAN

Permasaahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar benar diangkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalah yang perlu ditangani itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan.

4.    CARA PEMECAHAN MASALAH

Dalam bagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternative pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Di samping itu juga harus terbayangka kemungkinankemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya. Juga harus dicermati artikulasi permanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan peneliti formal.

5.    TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas, paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan, perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian bagian sebelumnya. Dengan sendirinya, artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal.sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan stategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif. Syukur apabila juga dapat kuantifikasikan.

6.    KERANGKA TEORIKTIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pada bagian ini diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik dan atau metodologik yang dipergunakan  peneliti dalam menentukan alternatif, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kejadian baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku pelaku PTK lain disamping terhadap teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logik dan teorik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.

7.    RENCANA PENELITIAN
    Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian
pada bagian ini disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang social ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive permasalahan seperti Matematika kelas II SMPLB atau bahasa inggris kelas III SMLB, juga dikemukakan pada bagian ini.
    Variabel yang diselidiki
Pada bagian ini ditentukan variabel variabel penelitian yang dijadikan titik titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variable tersebut dapat berupa (1) variable  imput yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3)  variable output seperti rasa keingintauan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
    Rencana tindakan
Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti:
•    perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi  PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.
•    implomentasi tindakan yang deskripsi tindakan yang akan digelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan terapkan.
•    observasi dan interpretasi yaitu uraian tetang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
•    analisis dan refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.

8.    DATA DAN CARA PENGUMPULANNYA :
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekuranganberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.
Disamping itu teknik pengumpulan data yang akan diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuata jurnal harian, observasi aktivitas dikelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan digunakan) penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosio metrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya, selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, para guru juga aktif sebagai pengumpul data, bukan semata/mata sebagai sumber data.
Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat  penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data,
▪ indikator kinerja
Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melaluoi PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kreteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang di maksud.
▪ tim peneliti dan tugasnya
    Pada bagian ini hendaknya dicantumkan nama nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penetian

9.    JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan pelitian disusun dalam matriks yang mengambarkan urutan kegiatan dari  awal sampai akhir.

10.    RENCANA ANGGARAN
 Komponen komponen pembiayaan;
rencana anggaran meliputi kebutuhan dukungan finansial untuk tahap persiapan pelaksanaan penelitian, dan pelapor. Secara lebih rinci, pembiayaan yang termasuk dalam setiap bidang adalah sebagai berikut:
a.    Persiapan
Kegiatan persiapan antara lain meliputi pertemuan anggota tim peneliti untuk menetapkan jadwal penelitian dan pembagian kerja, menyusun instrument penelitian, dan pembagian keja, menetapkan format pengumpulan data, dan sebagainya.
b.    kegiatan operasional di lapangan
dalam kegiata operasional dapat tercakup antara lain pelancaran tes diagnostk dan analisi lainnya, gladi resik implementasi tindakan, perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi pelaksanaan tindakan perbaikan, peremuan refleksi, perencanaan tindakan ulang, dan sebagainya.
c.    Penyusunan Laporan Hasil PTK
Pembiayaan yang termasuk dalam bagian ini adalah penyusunan konsep laporan, review konsep laporan, penyusunan konsep laporan akhir. Seminar lokal hasil penelitian. Dan sebagainya. Juga termasuk dalam pembiayaan adalah penggandaan dan pengiriman laporan hasil PTK, serta pembuatan artikel hasil PTK dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
   
CARA MERINCI KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN;
biaya penelitian harus dirinci berdasarkan kegiatan operasional yang dijabarkan dari metodologi yang dikemukakan. Agar dapat dihitung biayanya, kegiatan operasional itu harus jelas namanya, tempatnya, lamanya, jumlah sepertanya. Sarana yang diperlukan dan output yang diharapkan.
1.    Beberapa patokan pembiayaan satuan kegiatan penelitian;
a.    honorarium
«    Ketua Peneliti
«    Anggota tim peneliti
«    Tenaga administrasi
Besarnya honorarium tergantung pada sumber pendanaan.
b.    Bahan dan Peralatan penelitian
«    bahan habis pakai
«    Alat habis
«    Sewa alat
c.    Perjalanan
«    Biaya perjalanan sesuai dengan ketentuan
«    Transportasi lokal sesuai harga setempat
«    Lumpsum termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan
«    monitoring dari PGSM minimal untuk satu orang satu kali, selama dua hari
«    konsultasi ketua tim peneliti ke PGSM selama dua hari
2.    Laporan Penelitian
▫    Penggandaan
▫    Penyusunan artikel berbahasa indonesia dan inggris
▫    Pengiriman
a.    Seminar
•    Seminar lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya penyelenggaraan sesuai dengan harga setempat
•    Seminar nasional minimal unuk dua orang (satu dosen LPTK dan guru pelaku PTK)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar