Selasa, 22 November 2011

jenis-jenis metode mengajar

A.    Latar Belakang
Pembelajaran, menurut Usman ( 2000 : 4 ) “ … proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu” Proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan.
Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama.
Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, melainkan yang terpenting adalah bagaimana bahan pelajaran tersebut dapat disajikan dan dipelajari oleh siswa secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya cara / teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan tersebut tercapai dengan baik maka diperlukan kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode mengajar. Apabila kemampuan tersebut telah dimiliki oleh seorang guru, maka guru tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuan pebelajaran yang diinginkan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hubungan antara tujuan pembelajaran dengan metode mengajar ?
2.      Apa hubungan antara pengalaman belajar dengan metode mengajar ?
3.      Apa saja jenis-jenis metode mengajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hubungan Tujuan Pembelajaran dengan Metode Mengajar
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan, yang banyak melibatkan aktivitas siswa dan aktivitas guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan adanya alternatif metode mengajar yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam prosesnya guru perlu menggunakan metode mengajar secara bervariasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum adalah tujuan, materi pelajaran, metode dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dengan demikian jelaslah bahwa antara tujuan pembelajaran dengan metode mengajar memiliki keterkaitan yang sangat erat. Metode mengajar merupakan salah satu merupakan salah satu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1.      Prinsip dan fungsi metode mengajar dalam pembelajaran
      Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode mengajar ini, prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan siswa, diantaranya :
a.       Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
b.      Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
c.       Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
d.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
e.       Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap sesuatu topik permasalahan.
f.       Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
g.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
h.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.
i.        Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Prinsip-prinsip tersebut dalam prosesnya merupakan esensi dan karakteristik dari masing-masing metode mengajar.
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.      Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
4.      Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.
Memperhatikan beberapa prinsip dan fungsi metode mengajar di atas, betapa metode mengajar ini tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru dalam melaksanakan pembelajaran harus secara analisis dan fleksibel menentukan metode apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2.      Jenis dan ranah tujuan pembelajaran
Tujuan pendidikan yang akan dicapai mengenal beberapa tingkatan. Tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), kemudian dijabarkan ke dalam Tujuan Satuan Pendidikan (Institusional), Tujuan Bidang studi/mata pelajaran, dan Tujuan Pembelajaran (Instruksional).
Tujuan instutisional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, misalnya SD, SLTP, SMU, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan tujuan pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan tertentu.
Ranah tujuan pembelajaran terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan yang bersifat umum sering mencakup ketiga ranah tersebut. Untuk dapat mengembangkan program kegiatan pembelajaran agar tidak bersifat statis, maka ranah tersebut perlu dipahami oleh guru.

3.      Pentingnya metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran
Metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran prilaku yang harus dimiliki oleh siswa setelah jam pelajaran selesai dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk memudahkan pemilihan metode mengajar, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas sesuai dengan kriteria tujuan pembelajaran khusus serta harus dipahami tentang perilaku yang bagaimana / apa yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran.
Setiap pemilihan metode mengajar guru harus mengkaji terhadap kesesuaian antara perilaku yang diharapkan dalam tujuan dengan metode mengajar. Kemudian pilih / tentukan alternatif metode yang dianggap paling sesuai dengan tujuan tersebut. Dalam arti dengan metode mengajar tersebut memungkinkan proses belajar mengajar dapat membentuk kemampuan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

B.     Hubungan Pengalaman Belajar dengan  Metode Mengajar
Hasil belajar siswa atau prestasi belajar siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar (learning experience) merupakan suatu proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses kegiatan belajar-mengajar, sangat dipengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Metode mengajar merupakan sebagai cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses pembelajaran. Setiap metode mengajar masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
Lulusan pada jenjang pendidikan dasar diharapkan memiliki kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan atau terjun ke masyarakat. Kemampuan-kemampuan tersebut hanya dapat dicapai melalui kegiatan pengalaman belajar.
Pengalaman belajar (learning experience) yang diharapkan adalah terjadinya aktivitas belajar yang tinggi dari siswa. Pendekatan yang digunakan untuk membentuk pengalaman siswa adalah cenderung dengan pendekatan keterampilan proses.
Pengalaman belajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan metode mengajar, seperti telah disebutkan diatas bahwa pengalaman belajar merupakan proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

C.    Jenis-Jenis Metode Mengajar
Metode-metode mengajar diuraikan sebagai berikut ini :
1.      METODE CERAMAH
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
a.        Kelebihan Metode Ceramah
1)        Guru mudah menguasai kelas;
2)        Mudah dilaksanakan;
3)        Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besa;
4)        Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
b.        Kekurangan Metode Ceramah
1)        Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata);
2)        Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya;
3)        Bila terlalu lama membosankan;
4)        Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik;
5)        Menyebabkan anak didik pasif.






2.      METODE PROYEK
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.
a.        Kelebihan Metode Proyek
1)        Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan;
2)        Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari;
b.        Kekurangan Metode Proyek
1)        Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini;
2)        Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini;
3)        Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan;
4)        Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.







3.      METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a.        Kelebihan Metode Eksperimen
1)        Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
2)        Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3)        Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
b.        Kekurangan Metode Eksperimen
1)        Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2)        Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3)        Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.




4.      METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
a.        Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1)        Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama; dan
2)        Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
b.        Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1)        Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2)        Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3)        Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

5.      METODE DISKUSI
Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
a.        Kelebihan Metode Diskusi
1)        Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja);
2)        Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik;
3)        Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
b.      Kekurangan Metode Diskusi
1)        Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2)        Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3)        Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4)        Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.

6.      Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Mengajar dengan simulasi objeknya bukan benda atau kegiatan sebenarnya, tetapi kegiatan belajar yang bersifat pura-pura.
a.        Kelebihan Metode Simulasi
1)        Siswa dapat berinteraksi sosial dengan lingkungan;
2)        Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran;
3)        Siswa dapat memahami permasalahan sosial;
4)        Membina hubungan personal yang positif;
5)        Membina hubungan yang kominukatif;
6)        Dapat membangkitkan imajinasi dan estetika siswa dan guru.
b.        Kekurangan Metode Simulasi
1)        Relatif memerlukan waktu yang banyak;
2)        Apabila siswa tidak memahami konsep simulasi tidak akan afektif;
3)        Sangat bergantung pada aktivitas siswa;
4)        Pemanfaatan / bantuan sumber belajar sulit;
5)        Adanya siswa yang lamabat, kurang minat dan kurang motivasi, simulasi kurang berhasil.

7.   Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu.
a.        Kelebihan Metode Demonstrasi
1)        Siswa dapat memahami sesuai objek sebenarnya;
2)        Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa;
3)        Siswa dapat mengamati secara proses;
4)        Siswa dibiasakan untuk bekerja secara sistematis;
5)        Siswa dapat mengetahui hubungan struktural atau urutan objek;
6)        Siswa dapat membandingkan pada beberapa objek.
b.        Kekurangan Metode Demonstrasi
1)        Dapat menimbulkan berpikir konkret saja;
2)        Bila jumlah siswa banyak, efektivitas demonstrasi sulit dicapai;
3)        Bergantung pada alat bantu;
4)        Bila demonstrasi guru tidak sistematis, demonstrasi tidak berhasil;
5)        Banyak siswa yang kurang berani.

8.      Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetpai juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
a.        Kelebihan Metode Problem Solving
1)        Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja;
2)        Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil;
3)        Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
b.        Kekurangan Metode Problem Solving
1)        Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah, dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa;
2)        Memerlukan banyak waktu dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain;
3)        Memerlukan berbagai sumber belajar dan hal ini terkadang merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

9.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
a.        Kelebihan Meode Tanya Jawab
1)        Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuk nya;
2)        Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan;
3)        Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b.        Kekurangan Metode Tanya Jawab
1)        Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab;
2)        Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa;
3)        Waktu banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang;
4)        Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untukl memberikan pertanyaan kepada setiap siswa;

10.  Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari / menyelidiki sesuatu.
a.        Kelebihan Metode Karyawisata
1)        Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran;
2)        Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat;
3)        Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa;
4)        Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
b.        Kekurangan Metode Karyawisata
1)        Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah;
2)        Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang;
3)        Memerluksn koordinasi dengan guru serta bidang studi lain;
4)        Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas utama;
5)        Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar